Danrem 174/ATW Kolonel Inf Asep Setia Gunawan, S.I.P beserta staf
didampingi Dansatgas Yonif 407/PK Letkol Inf Abi Kusnianto pada minggu
(7/8), melaksanakan kunjungan di Pos Yakyu Satgas Yonif 407/PK yang
merupakan bagian dari Kampung Rawa Biru namun terpisah oleh luasnya Rawa
Biru. Untuk menuju ke Pos Yakyu dari Kampung Rawa Biru harus melintasi
rawa-rawa dengan menggunakan perahu ketinting dengan kapasitas terbatas
untuk mengangkut 3 orang. Rute untuk menuju pos Yakyu dari Merauke
menggunakan jalur darat ± 2 jam sampai dengan kampung Rawa Biru
dilanjutkan dengan perahu ketinting ± 3 jam.
Kunjungan Danrem ke Pos Yakyu disambut hangat oleh masyarakat Yakyu yang
dihuni ± 23 KK (83 jiwa). Dalam kesempatan tersebut masyarakat Yakyu
melalui kepala adat, Mieggus Nggara Meiwa menyampaikan kepada Danrem
ucapan terima kasih dan rasa bangga dapat kenal secara langsung dan atas
respon positif beliau tentang banyaknya keterbatasan di Yakyu. Pada
kesempatan itu juga, Danrem menyampaikan akan memberikan bantuan kepada
masyarakat berupa beras, pakaian, alat-alat olahraga, 500 lembar bendera
merah putih, dan akan membimbing juga memprioritaskan anak-anak Yakyu
untuk menjadi prajurit TNI serta akan menyampaikan kepada Bupati tentang
permintaan masyarakat untuk dibuatkan rumah secara permanen.
Danrem merasa senang bisa berada di
tengah-tengah prajurit karena dapat berinteraksi secara langsung untuk
mengetahui kesulitan yang dihadapi dan memberikan solusi untuk
mengatasinya. Pada kesempatan tersebut Danrem memberikan arahan kepada
anggota Pos Yakyu Satgas Yonif 407/PK agar seluruh prajurit melaksanakan
tugas tanpa ada pamrih dan harus ikhlas; jangan terlena dengan situasi
dan harus tetap waspada; prajurit harus gembira sehingga jauh dari
sakit; pelaksanaan tugas sudah baik, pelihara dan harus ditingkatkan.
Danrem 174/ATW menyambut baik rencana upacara HUT RI ke-71 di Yakyu yang
merupakan daerah yang dekat dengan perbatasan. “Untuk meningkatkan rasa
nasionalisme masyarakat perbatasan khususnya Yakyu yang pada tahun
lalu, tepatnya pada tanggal 7 Agustus 2015 telah terjadi penurunan
bendera Merah Putih oleh Tentara PNG di tempat tersebut. Sehingga
upacara tersebut sebagai wujud upaya untuk mempertahankan kedaulatan dan
keutuhan wilayah NKRI dari berbagai ancaman serta menimbulkan rasa
cinta tanah air sekaligus bangga sebagai Warga Negara Indonesia,” Tegas
Dansatgas.