ads

Contoh banner 1

Slider[Style1]

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Pendidikan merupakan faktor penting dalam memajukan sebuah bangsa, terutama pendidikan terhadap anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa. Dengan mendapatkan pendidikan yang layak, maka kita dapat memiliki masa depan yang lebih baik. 

Begitu juga dengan bangsa kita, bila setiap warga negara kita mendapatkan pendidikan yang layak dari Sabang sampai Merauke maka negara kita bisa menjadi negara yang kuat dan lebih maju lagi. Tidak heran bila pemerintah pusat mengalokasikan anggaran yang besar untuk sektor pendidikan di Indonesia.

Sesuai dengan yang tertuang pada UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yaitu, setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang layak. Namun kenyataannya pendidikan yang layak hanya bisa dinikmati oleh warga kota saja, tidak untuk warga di pedalaman terpencil. Salah satu contohnya adalah warga yang berada di daerah perbatasan RI-PNG, tempat penugasan Satgas Yonif 406/CK.

Tidak semua kampung yang berada di wilayah binaan Satgas Yonif 406/C memiliki sekolah. Bila dilihat dari segi fasilitas, sekolah-sekolah yang berada di wilayah binaan Satgas Yonif 406/CK bisa dibilang jauh dari kata layak, dimana sekolah-sekolah yang ada belum memiliki sarana prasarana yang memadai, seperti buku tulis, buku belajar, tempat yang bersih dan nyaman. Sedangkan bila kita lihat dari tenaga pengajar akan lebih memprihatinkan, dimana dalam satu sekolah hanya terdapat dua guru yang harus mengajar beberapa kelas sekaligus.

Akses jalan menuju sekolah juga cukup jauh jarak tempuhnya. Bahkan ada sebuah kampung bernama kampung Molov, bila kita akan mengajar kesana harus menyusuri sungai dengan perahu selama kurang lebih dua jam perjalanan. Tidak heran bila masih banyak murid-murid SD yang belum bisa membaca, menulis dan berhitung.

Melihat kondisi nyata tersebut, Satgas Yonif 406/CK selain melaksanakan tugas operasi pengamanan perbatasan juga melaksanakan kegiatan teritorial salah satunya adalah menjadi guru di wilayah terpencil perbatasan RI-PNG yang sulit dijangkau. Hal ini merupakan bukti bahwa kami Satgas Yonif 406/CK peduli dengan masa depan anak-anak bangsa dan masa depan negara kita, ungkap Dansatgas Yonif 406/CK Letkol Inf Aswin Kartawijaya.

Prajurit Satgas Yonif 406/CK melaksanakan mengajar dengan berbagai metode agar apa yang diajarkan dapat diterima, dimengerti, dan diingat oleh murid-murid sekolah setempat. Salah satunya yang dilakukan oleh Serka Hendro dengan bermain sulap.

Dengan diawali bermain sulap tersebut sehingga dapat menarik perhatian murid-murid tersebut untuk mendengarkan pelajaran yang nantinya disampaikan oleh Prajurit Satgas Yonif 406/CK. Metode lainnya yaitu dengan memberikan reward berupa permen gula-gula dan snack kepada para murid yang bisa menjawab pertanyaan yang diberikan dan juga bila ada murid yang bisa menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Bapak guru ferry dan tokoh Adat di Kampung Kiwirok Bapak Tobias Lembar mengungkapkan kesenangannya dan mengucapkan terimakasih kepada Prajurit Satgas Yonif 406/CK yang dengan rela dan ikhlas jauh-jauh datang ke Kampung kami untuk mengajar dan berbagi ilmu.

Sumber : http://www.portal-komando.com/2016/02/satgas-pamtas-ri-png-yonif-406ck-bantu.html

About Unknown

Brigade Infanteri 4/Dewa Ratna atau (Brigif 4/DR) merupakan satuan tempur setingkat Brigade yang membawahi 4 satuan yaitu Mako Brigade dan Detasemen Markas yang berkedudukan di Kota Slawi, Yonif 405/SK yang berkedudukan di Wangon, Banyumas serta Cilacap, Yonif 406/CK yang berkedudukan di Purbalingga, dan Yonif 407 yang berkedudukan di Tegal dan Pekalongan.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Top
Timbol media